cast : Niall & Zayn
reader as I
oneshoot, romance, general
Pagi yang indah. Untuk pertama kalinya bangun pagi setelah sekian
lama libur panjang. Ini hari pertama masuk sekolah baru. Well, kenalin
nama aku Ariana. Teman-temanku memanggil aku dengan sebutan Ana. Banyak
yang bilang aku adalah cewek paling cantik di sekolah. Semua cowok suka
padaku, termasuk Niall. Niall Horan adalah cowok terpopuler disekolah.
Aku juga menyukainya karna dia termasuk anak yang pintar dalam segala
hal. Dia juga baik. Dia membantuku saat aku kehilangan pulpen.
“Kita kedatangan murid baru dari Lane Baildon.” Kata guru pengajar. “perkenalkan dirimu nak” guru berkata kepada murid baru.
“permisi. Perkenalkan nama aku Zayn javvad Malik” kata zayn yang mempernalkan dirinya.
“oke. Duduklah disana” kata guru
Aku sontak terkejut karena selama kurun waktu dua tahun tidak pernah
ada murid baru disekolah ini. Dan zayn duduk disebelah aku. Cowok
terganteng yang pernah gue liat. Tapi tetap aja Niall masih di hati aku.
Dan aku juga masih nunggu kapan niall mengatakan cintanya kepadaku.
“Ariana.” Kataku sambil memberi salaman
“zayn, apa yang membuatmu cantik ariana?”
“haha. Makasih zayn. Tapi itu berlebihan”
Kenapa bukan niall yang duduk disebelahku? Kenapa bukan niall ??!!
Zayn dan aku kini akrab. Zayn membutuhkan aku sebagai teman
pertamanya di sekolah. Pergi kekantin bersama. Bahkan pulang sekolah
zayn mengantarku dengan mobilnya. Niall tidak pernah seperti itu
kepadaku. Bahkan akrab sekalipun.
Saat sampai dirumah, ibuku melihatku pulang dengan zayn. Ibuku
mengira zayn adalah pacarku. Dan dia sangat antusias karena sebelumnya
aku tidak pernah membawa cowok kerumah , apalagi zayn memiliki wajah
yang sangat tampan. Kau tau? Ibuku sangat melihat lelaki dari fisik.
Sangat beruntung aku tidak memiliki sifat yang sama. Walaupun agak
sedikit.
Oke. Berikutnya.
Sore ini Zayn mengajakku pergi kesuatu tempat. Dia membawaku ke satu
club dimana banyak remaja-remaja keren disana. Dan disana bukan akulah
satu-satunya wanita yang cantik. Dia memperkenalkan aku dengan
teman-temannya. Liam dan Louis, mereka benar-benar keren. Dan satu lagi,
Zayn juga memperkenalkan aku dengan seorang wanita seksi bernama
Perrie.
“hi, Perrie” kata perrie memperkenalkan dirinya.
“nama yang bagus. Ariana”
“kau juga Ariana”
Aku tau Perrie menyukai Zayn. Aku melihat dari mata perrie. Seakan
perrie cemburu ketika aku dan Zayn datang bersama. Tapi dia sepertinya
wanita yang baik
Ini bukan tentang Zayn dan perrie , tapi tentang niall. Aku melihat
niall ada disana. Dia bersama seorang wanita cantik berkacamata dan
berambut hitam . hatiku terasa sangat sakit melihatnya. Aku mencoba
untuk mendekati Niall. Tapi dia keburu pergi dengan wanita itu.
Zayn menarik tanganku dan membawaku kesudut club.
“kau wanita yang baik Ana. Aku menyukaimu” kata Zayn. Lalu dia mencium bibirku.
Untuk pertama kalinya aku berciuman dengan lelaki setampan Zayn.
Kemudian Zayn membawaku ke tengah-tengah lalu berkata “aku menyukai
gadis ini. Dan aku ingin dia berkencan denganku untuk malam ini dan
seterusnya . Apa kalian setuju guys?”
“setuju”
“zayn. Kau berlebihan” kataku sambil berbisik di telinga zayn.
Aku melihat perrie yang pergi dan menangis. Tapi aku tidak bisa
melakukan apa-apa. Tanganku di genggam erat oleh zayn. “zayn, tolong
lepaskan tanganku. Ada sesuatu yang harus kuselesaikan”
“ada apa?” tanya zayn kepadaku.
“please. Kumohon”
“tapi sebelumnya kau harus menjawab pertanyaanku. Maukah kau menjadi pacarku?”
“zayn, please. Beri aku waktu sampai besok.” Aku langsung lari mengejar perrie.
Aku mencari perrie ke toilet tapi aku tidak menemukannya. Aku pergi
ke parkiran dan aku juga tidak bisa menemukannya. Aku yakin pasti perrie
sudah pergi. Aku sangat merasa bersalah atas semua ini. Aku mendatangi
zayn untuk memintanya agar mengantarku pulang.
“zayn, ayo kita pulang.” Aku berkata
“secepat ini? Pesta baru saja dimulai sayang” zayn berkata
“ini bukan tentang Pesta. Aku mohon bawa aku pulang atau aku pulang
sendiri” aku berkata dan langsung pergi. Zayn mengejarku dan menarik
tanganku.
“okay. Aku akan mengantarmu pulang. Kau tunggu di depan. Aku akan menyiapkan mobil”
tepat jam 10:30 PM aku sampai dirumah.
“dari mana saja kau? Kau pasti mabuk-mabukan ?” ibuku berkata
“ibu, apa yang kau katakan? Aku terlihat seperti sedang mabuk?”
“aku tak perduli. Tadi seorang laki-laki datang untuk menemuimu.”
“siapa namanya bu?”
“aku lupa menanyakan namanya. Tapi aku tau dia sangat tampan”
Aku sangat penasaran. Siapa lelaki yang datang kerumah dan mencariku.
Karena aku sangat lelah, aku memutuskan pergi ke kamar dan tidur.
Tiiiinnnnnnnn…tinnnnnnn….!!! Terdengar suara klakson mobil. Dan aku
tau itu pasti zayn. Aku tanda dengan suara mobilnya. Dia menjemputku
untuk pergi bersama kesekolah. Aku melihat zayn asik berbincang dengan
ibuku. Aku tidak mau tau apa yang mereka bicarakan.
“ayo zayn. Kita berangkat sekarang” aku berkata kepada zayn.
Zayn membukakan pintu mobil untukku. Dia membuatku merasa seperti
ratu. Dan ini juga untuk pertama kalinya. “kau berlebihan zayn. Aku bisa
membukakan pintu ini sendiri”
“tenang sayang. Aku akan menjagamu. Bagaimana jawabanmu dengan pertanyaan semalam?” zayn bertanya.
“kau tau bahwa ada wanita yang menyukaimu lebih dari kau menyukaiku?”
“perrie? Oh tidak. Dia hanya mantan kekasihku. Dia juga sudah memiliki pacar baru.”
“tapi aku melihatnya semalam…” belum selesai aku berbicara zayn
menyambungnya “sudahlah, pikirkan hatimu. Aku tau kau juga menyukaiku
sejak pertama sekali kita berjumpa.” Kata zayn sambil membelai rambutku
dengan tangan kirinya.
Sampai di parkiran sekolah. Zayn tetap membukakan pintu untukku. Aku senang tapi aku malu dilihat.
“sorry zayn. Aku ada urusan penting. Kau pergi saja duluan. Nanti aku akan menyusul” aku berkata.
“ok. Aku menunggumu dikelas”
“okay. Bye”
Urusan penting itu adalah menemui Niall. Aku mencoba memberanikan
diri untuk berbicara kepadanya. Awalnya aku tidak menemukannya, aku
pikir dia telat. Tapi aku melihatnya baru saja datang. Aku langsung
menghampirinya.
“Niall, bisakah kita berbicara sebentar” kataku
“apa yang ingin kau bicarakan? Kau ingin pamer ?” niall berkata
“apa yang akan ku pamerkan? Kenapa denganmu?”
“aku melihatmu tadi malam di club itu. Kau berciuman dengan murid
baru dikelasmu. Dan dia juga menyatakan cintanya padamu.” Jelas niall
“aku juga melihatmu bersama wanita berambut gelap itu. Hahahhaa. Kau cemburu pada zayn?” sambil tertawa.
“zayn telah menunggumu” niall berkata
“bagaimana kau tau?” jawabku
“dia berada di belakangmu sekarang”
Aku langsung berbalik badan dan melihat zayn berdiri tepat
dibelakangku tanpa mau melihatku. Dia melihat kearah lain. Sepertinya
aku mengecewakannya. Langsung saja aku mencairkan suasana.
“hey zayn. Kemarilah bergabung dengan kami” kataku sambil tersenyum
“maaf. Aku sudah terlambat.” Niall berkata lalu pergi.
Aku menarik tangannya dan berkata “niall, please kumohon katakan
padaku kapan kita bisa ngobrol berdua? Ada sesuatu yang ingin kujelaskan
padamu”
“aku akan datang kerumahmu sepulang sekolah”
“aku akan menunggumu niall” aku hanya bisa terdiam melihat niall pergi.
“ayo Ana.” Kata zayn
Aku menunggu Niall sampai larut malam. Aku pikir Niall tidak menepati
janjinya. Sampai aku agak ngantuk dan dia juga belum datang. Aku
memutuskan untuk tidur di sofa ruang tamu. Tiba-tiba ibuku
membangunkanku.
“Ana. Bangun kau.! Ada dua lelaki mencarimu. Mereka berdua sangat
tampan. Kau harus pandai memilih ya” kata ibu. aku tak memperdulikan
perkataan ibuku. Sampai niall masuk dan membelai rambutku .
“bangunlah ana. Ini aku niall” kata niall
“Niall… kenapa kau lama sekali?” sambil memukul dada Niall
“sebenarnya aku hanya ingin bilang kalau aku menyukaimu. Itu
kurahasiakan sejak dulu.” Kataku tanpa ragu sambil mengelus pipi niall.
“benarkah?” tanya niall
“kau tidak percaya denganku?”
Ternyata Zayn mendengar apa yang kukatakan kepada niall. Dia berdiri
didepan pintu. Pertama aku tak melihatnya karena tertutup badan niall.
Zayn berdiri dan memandangiku. Zayn mulai meneteskan air matanya. Aku
langsung bangkit dan mendekati zayn. “maaf zayn, semua ini tidak aku
inginkan. Tidak pernah terfikirkan oleh ku kalau kau menyukaiku. Dan
akhirnya aku menyakitimu”
“tak perlu khawatir, aku akan bahagia jika kau bahagia. Kau benar,
sebaiknya aku mencoba untuk mencintai orang yang lebih mencintaiku.”
Kata zayn
Niall berdiri dan mendekati aku dan zayn. “hi zayn. Kau dan aku berteman sekarang”
Akhirnya Ana menjalin hubungan dengan Niall dan zayn tetap saja belum
punya pacar. Tetapi belakangan ini dia sering berkencan dengan perrie.
Aku melihatnya saat aku dan niall sedang dinner di café yang sama dengan
zayn.
-the End-
No comments:
Post a Comment